Wahai orang malang yang telah mengorbankan agama demi bersenang-senang dengan bidadari neraka, rela hidup menyimpang dari agama demi kenikmatan sesaat, serta menerima kekufuran dan ateisme untuk memuaskan nafsu ammârah. Wahai yang begitu mencintai kehidupan dunia sampai pada tingkat menyembahnya dan lari dari kematian; sampai-sampai takut ketika mendengar kata kubur, sehingga bersikap murtad dari agama, ketahuilah dengan pasti: Duniamu yang besar ini, semua yang telah pergi sejam yang lalu, semua yang akan datang seminit kemudian, seluruh entitas, masa lalu dan masa depanmu, seluruh makhluk sejenismu yang telah berlalu, berbagai makhluk dan generasi yang akan datang, sejumlah alam dan umat yang telah melalui kehidupan, serta orang-orang yang datang dan berbagai kelompok yang akan tiba, mereka semua tiada dan mati akibat dari kesesatan dan kekufuranmu! Akan tetapi, karena secara logik dan kemanusiaan, engkau terkait dengan semua entitas yang beredar ini, maka engkau senantiasa merasakan derita yang luar biasa lantaran memikirkan nasib orang-orang yang sudah mati yang jumlahnya tak terhingga di dunia ini. Semua itu disebabkan oleh kesesatan dan kekufuranmu. Bahkan kesesatanmu itu menelan kalbumu jika engkau masih memiliki perasaan, membakar jiwamu jika engkau masih memiliki jiwa, serta menenggelamkan akalmu di laut kesedihan jika akalmu masih ada. Ya, seandainya kenikmatan sesaat yang lahir dari perilaku bodoh itu boleh menyamai seluruh kesedihan dan duka tak terkira tersebut, engkau boleh terus berada dalam senda guraumu. Namun jika tidak, sedarlah dan dengarkan pelajaran al-Qur’an dengan hati yang hidup. Tukarlah kenikmatan separa yang fana itu, yang tidak lebih dari satu minit, dengan berbagai kenikmatan universal dan kekal agar engkau selamat dari neraka maknawi. Serta, berkat keimanan, engkau boleh masuk ke dalam surga maknawi di dunia ini dan boleh menikmati kebahagiaan dunia itu sendiri.

Dari Koleksi Risalah Nur: Tuntunan Generasi Muda Karya Said Nursi Bediuzzaman.  Halaman 14-15.

Tinggalkan komen